Helloo,
ini bukan lanjutan part dari FF sebelumnya. Ini cuma ide liar author tentang
hubungan Sam-Elliot yang gak pernah akur wkwkwk. Maaf kalau masih banyak
kurangnya, hope you enjoy it.
Love,
***
Fay baru akan menuruni tangga utama
saat mendapati Elliot mengendap-endap di balik dinding sambil memeluk sebuah
tabung berwarna merah. Terusik oleh rasa penasaran, ia pun mendekati Elliot.
“What
are you doing, Ell?” Elliot yang tidak memprediksi kehadiran Fay langsung
terlonjak kaget, tabung merah yang dipegangnya hampir saja terlempar.
“Kau membuatku kaget Fay!” sungut
Elliot kesal
“I’m sorry, I didn’t mean it.” Ujar Fay
sungguh-sungguh, Elliot hanya memrengut.
“Jadi, kamu
sedang apa Ell? Aku rasa kamu sedang merencanakan sesuatu yang menyenangkan”
tanya Fay sambil melirik tabung merah di tangan Elliot.
Seketika mata
Elliot langsung berbinar, siap berbagi ide cemerlang di kepalanya.
“Kamu tahukan
Fay, malam ini Sam akan pulang. Aku rasa memberi sedikit kejutan untuknya akan
menyenangkan” ujar Elliot sambil menggoyangkan tabung merah itu.
Fay mengangkat
sebelah alisnya, senyum tipis tersungging di bibirnya ia dapat menerka ide yang
bersemayam di kepala Elliot.
“Aku boleh
ikutan Ell?” Tanpa pikir panjang, Fay mengajukan diri untuk bergabung dengan
Elliot, bagaimana pun ia masih dendam pada sepupunya yang satu itu atas
penculikan beberapa minggu lalu.
“Of course! Ayo cepat, waktu kita tidak
banyak” Elliot memberinya isyarat untuk mengikutinya.
Elliot dan Fay
berusaha membobol pintu kamar Sam menggunakan sebuah kawat yang ada pada gelang
Fay, keduanya sudah siap dengan tabung masing-masing. Tak lama mereka berhasil
membuka kunci kamar tersebut, lalu saling melirik sebelum memulai aksinya.
“Mari berpesta!”
sorak Elliot mulai menyemprotkan isi tabung itu, diikuti Fay.
Setelah sukses
memenuhi seluruh kamar Sam dengan tabung apar, mereka menebarkan puluhan bebek
karet di lantai kamar. Fay tak habis pikir darimana Elliot mendapatkan
barang-barang ini, yang jelas ia cukup puas dengan hasil kerjanya.
Setengah jam
kemudian Fay dan Elliot sudah duduk manis di balkon kastil yang menghadap ke gerbang
masuk, sambil menikmati secangkir teh. Tak lama, sebuah sedan memasuki area
kastil. Senyum jahat mengembang di wajah mereka berdua, segera mereka
bersembunyi di lorong dekat kamar target untuk menyelesaikan misi.
***
Sam berjalan ke
kamarnya dengan santai, ada sedikit rasa bangga dalam dirinya karena hari ini ia
mampu mengalahkan mentornya dalam latihan. What
a beautiful day, pikirnya. Sam merogoh sakunya, mengambil kunci dan
langsung membuka pintu kamarnya. Detik berikutnya, mata Sam membelalak melihat
kondisi kamarnya yang kotor dan berantakan. Belum sepenuhnya menyadari apa yang
terjadi, dua pasang tangan mendorongnya keras hingga ia terjerembab jatuh
menciptakan suara ‘BRUK dan PRET’ secara bersamaan.
“What the hell!” Sam menggeram marah dan
melemparkan bebek-bebek karet di sekitarnya ke arah Fay dan Elliot yang berdiri
di depan pintu. Fay dan Elliot yang sudah memperkirakan hal tersebut langsung
menghindar dan menjauh dari TKP sambil terpingkal puas.
Sam segera
bangkit, meraih tabung apar yang tertinggal di kamarnya. Ia pun langsung
berlari keluar kamar mengejar kedua sepupunya itu. Fay dan Elliot yang masih
terpingkal di dekat kamarnya tidak menyadari kehadiran Sam. Tawa mereka lenyap
seketika saat sebuah cairan putih mendarat tepat di wajahnya,
“Pelajaran
pertama dalam peperangan, jangan pernah meninggalkan senjata untuk musuhmu”
ujar Sam sambil menyemprotkan cairan itu, kontan Fay dan Elliot lari
kocar-kacir. Tak tinggal diam, Sam mengejar dua manusia itu sambil terus
menyemprotkan isi tabung kesegala arah.
Fay berlari ke
tempat persembunyian mereka, ia ingat masih menyimpan satu tabung di sana.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Fay bersiap untuk melancarkan serangan
balik. Tepat saat itu Sam muncul dari tikungan, dengan sigap ia menyemprotkan
isi tabung. Gotcha! Fay menyerang
tepat di muka Sam.
Elliot yang
melihat kejadian itu segera berlari ke arah Sam, sekali lagi ia mendorong
pemuda itu hingga tersungkur. Selanjutnya Fay dan Elliot segera melancarkan
pelarian kedua, sesekali kepalanya menoleh memastikan Sam tidak mengejarnya
tiba-tiba Fay merasa tubuhnya membentur seseorang, secara refleks ia
menyemprotkan tabung itu.
Fay melongo saat
melihat Reno berdiri di depannya dengan wajah belepotan cairan apar, Reno
menatapnya galak siap meledak
“FAAAAAAY, WHAT
THE HELL YOU’RE DOING?!”
“HUAAAAAA…..”
***
0 Comments
Hello, McG-lovers... What do you think?