Ad Code

Responsive Advertisement

Recent in Technology

[Fanfiction] The Groundhouse Stories, Part 1: Kidnapping



The Groundhouse Stories - Part 1

Kidnapping
by Wafda (@wafdanrl)

Pukul 03.30
Fay melangkah memasuki apartemennya, ia baru kembali setelah menjalani rutinitasnya. Tidak ada yang spesial hari ini, hanya kursus lalu pulang. Fay memeriksa jadwal kegiatannya untuk minggu ini, tidak ada jadwal ke kantor untuk tiga hari ke depan. Fay menyeringai puas melihatnya, bagaimana tidak ia sudah cukup tersiksa melewati beberapa minggu belakangan di mana ia harus mengikuti kegiatan kantor yang tidak hanya menguras fisik tapi juga batinnya. Bobby Tjan--mentornya--melatihnya dengan sangat keras, tanpa memberi sedikit pun celah untuknya melakukan kesalahan. Fay melemparkan diri ke ranjang, cukup memikirkan tentang kantor. Sekarang saatnya beristirahat dan menyusun kegiatan untuk liburnya yang singkat.
Fay baru saja akan terlelap saat ketukan pintu menarik kesadarannya, awalnya ia ingin mengabaikannya tetapi ketukan itu malah semakin keras. Siapa sih? Ganggu aja! pikirnya kesal. Fay pun bangkit, tanpa mengintip siapa tamunya ia langsung membuka pintu dan mendapati Sam tengah berdiri di depan apartemennya. Sam mengenakan pakaian serba hitam seperti akan bertugas, Fay menatapnya heran ia yakin pamannya tidak mengatakan apapun akan kedatangan sepupunya. Sekilas ia melihat sekeliling lorong apartemennya. Kosong. Ia kembali menatap Sam, kali ini ekspresi malas yang ia tunjukkan seakan berkata 'jangan ganggu aku'.
“What are you doing here?” tanya Fay, tapi Sam hanya menatapnya datar tanpa ada niat untuk menjawabnya. Detik berikutnya, Sam menunduk dan memeluk kaki Fay lalu mengangkatnya dengar satu tangan, tangan satunya ia gunakan untuk menutup pintu. Selanjutnya, Sam menggendong Fay keluar dari gedung apartemennya. Fay terpekik sebentar sebelum berbagai makian keluar dari mulutnya meminta Sam untuk menurunkannya sebagai tambahan ia juga memukul-mukul punggung Sam, namun hal itu sama sekali tidak memengaruhi Sam. Sam membawanya menuju sebuah mobil yang terparkir di dekat gedung apartemennya, ia mengenali mobil itu sebagai mobil Sam! Ya Tuhan, ide gila apa yang sedang berjalan di otak sepupunya saat ini?
Sam memasukkannya ke mobil itu, di dalam sudah ada Larry dan Lou. Lou duduk di bangku depan di samping Larry yang duduk di belakang kemudi. Sam ikut masuk setelah berhasil mendudukkan Fay di jok belakang, mobil pun melaju menjauhi gedung itu.
“Kalian apa-apaan sih?!” bentak Fay kesal, Larry menatapnya dari kaca dalam lalu berkata,
Hello dear cousin, how is your day?” Tak lupa ia menambahkan senyum sinisnya.
“Tidak baik,” jawab Fay singkat.Mau kemana kita?” lanjutnya.
“Tenang saja Fay, kami sudah menyiapkan kejutan untukmu,” jawab Lou tenang.
“Aku tidak suka kejutan!” balas Fay ketus
"You will, Fay. Percayalah kejutan kita lebih menyenangkan daripada menghabiskan sisa malam dengan tidur sendirian di apartemenmu itu," ucap Sam yakin.
"Tidak akan. Pulangkan aku sekarang!" pinta Fay kesal, namun ketiga pria itu memilih untuk mengabaikannya. Lou malah menyetel musik dengan player yang ada di mobil lalu mereka bertiga pun sibuk bernyanyi tanpa mengacuhkan Fay.
Sepanjang perjalanan Fay hanya merengut, beberapa kali Sam menggodanya yang hanya dibalas tatapan tajam olehnya. Alis Fay terangkat ketika mobil yang ditumpanginya berbelok ke arah bandara Le Bourget, ia ingat pernah ke sini saat menjalani pelatihan tugas pertamanya. Larry mengarahkan mobil memasuki area parkir pesawat, dan berhenti tepat di samping pesawat putih berukuran kecil yang pernah membawanya ke Nice dulu. Larry menyerahkan kunci mobil kepada petugas yang berada di sana, setelahnya Larry mendekati dan merangkulnya lalu berjalan dibelakang Sam dan Lou.
Fay masih saja ternganga begitu memasuki pesawat, meskipun ini bukan kali pertama baginya namun tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. Tidak ada yang berubah dari interior pesawat ini, tetap mewah dan nyaman.Larry yang melihat ekspresi norak Fay tersenyum geli,
“You look so stupid, dear cousin” komentarnya sambil menepuk puncak kepala.
Fay merasakan wajahnya memanas, ia pun langsung mengatupkan mulutnya dan kembali merengut. Ia menduduki posisi bangku sebelah kiri yang menghadap ke depan, berhadapan dengan Sam duduk di depannya, sedangkan Larry dan Lou duduk disebelah kanan dengan bangku yang saling bersisian. Tak lama, pesawat lepas landas.
Dalam hati Fay menduga-duga apakah perjalanannya ada hubungannya dengan perintah pamannya, mengingat para sepupunya mampu megakses jet pribadi pamannya. Namun pikiran itu langsung luruh saat melihat Sam menampakkan cengiran kudanilnya. Semua anggota keluarganya selalu berwajah serius apabila berhubungan dengan tugas kantor, tidak mungkin Sam mampu mengeluarkan cengirannya bila ini berhubungan dengan kantor. Terusik oleh rasa penasarannya, ia pun menepuk tangan Sam.
“Sam, sebenarnya kita mau ke mana?” tanya Fay yang ditanggapi dengan gelengan kepala oleh Sam.
“Saaam, jawab yang benar!” jerit Fay sambil menggoncang-goncangkan tubuh Sam, melalui ekor matanya Fay melihat  Larry dan Lou menoleh ke arahnya sebentar, tersenyum tipis lalu kembali menghadap depan. Dasar manusia tidak jelas, maki Fay dalam hati.
Dengan gerakan tiba-tiba Sam mengulurkan kedua tangannya untuk melepaskan tangan Fay yang berada di bahunya. Fay tersentak saat  kemudian Sam menyatukan tangannya dengan satu tangan, lalu mengeluarkan sebuah lakban hitam dari ransel yang dibawanya. Sam melilitkan lakban tersebut pada kedua tangannya, membuatnya terikat menjadi satu. Sam juga membekap mulutnya dengan lakban yang sama.
“Duduk yang manis, Mademoiselle. Sebentar lagi kita akan sampai,” ujar Sam sambil mengacak-acak rambut Fay.

***


#ApaKataSangPenulis :

Heihooo dear cousin, ini FF pertamaku semoga aja gak begitu ancur yaaa^^ makasih udah baca :3

Post a Comment

7 Comments

  1. Replies
    1. Yuk, kita gerebek penulisnya biar cepet dilanjutin. :D

      Delete
  2. Replies
    1. Coba gerebek penulisnya deh. Biar cepet dilanjut. Hahaha.

      Delete
  3. Nice thor,
    Sumpah lucu banget loh.
    Next partnya jangan lama2 ya thor...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gerebek author-nya gih, biar cepet dilanjutin. Kalau disuruh lanjutin ngeles mulu dia. Hahaha.

      Delete
  4. Errr.. Otw ngetik

    ReplyDelete

Hello, McG-lovers... What do you think?

Ad Code

Responsive Advertisement